Monday, November 21, 2016

Bukan Batuk Biasa

Batuk parah yang dialami anak pertama saya mengilhami tulisan berikut ini. Sudah seminggu ini Kakak dalam kondisi batuk berdahak dan tidak enak badan. Segala obat sudah diminum, mulai dari obat batuk sampai obat batuk yang mengandung expectorant apalah.


Kebetulan berita hari ini di Investor Daily membuat saya melek. Ternyata, di Indonesia pneumonia masih menjadi penyebab utama kematian balita selain diare. Parahnya, 99% kematian akibat pneumonia anak berasal dari negara berkembang. Di negara maju, pneumonia banyak disebabkan oleh virus, sedangkan di negara berkembang banyak disebabkan oleh bakteri.


Risiko pneumonia dapat muncul akibat asupan ASI eksklusif yang kurang, gizi buruk yang berdampak pada daya tahan tubuh, tidak mendapatkan imunisasi, berat badan lahir rendah, dan paparan polusi dalam rumah seperti merokok, asap tungku dapur dan kepadatan penduduk dalam rumah.


Dijelaskan lebih lanjut, ada lima langkah sederhana untuk mencegah pneumonia yaitu pemberian ASI ekslusif, ventilasi rumah yang baik, cucui tangan pakai sabun, minum air bersih dan matang serta sanitasi yang baik, dan gizi yang cukup dan seimbang.


Tapi, bicara panjang lebar apa sih pneumonia itu? Pneumonia adalah penyakit infeksi jaringan paru. Ada peradangan pada paru yang mengakibatkan tertimbunnya eksudat di paru-paru. Hal tersebut mengakibatkan gangguan pertukaran gas. Kuman penyebab pneumonia masuk ke jaringan paru melalui pernapasan, aspirasi kuman di tenggorokan, melalui aliran pembuluh darah, langsung dari infeksi dekat paru - paru atau trauma menusuk paru.


Bagaimana kita mengetahui kalau anak kita terkena pneumonia atau tidak ? Caranya dengan menghitung napas anak ketika sedang tidur. Patokannya kira - kira, untuk umur dibawah dua tahun 60 kali permenit, umur 2 kurang dari 12 bulan sebanyak 50 kali per menti, sedangkan umur 12 - 59 bulan sebanyak 40 kali per menit. 


Yang utama adalah kita wajib mencegah terjadinya pneumonia dengan memberikan imunisasi lengkap sesuai anjuran Kementerian Kesehatan, yaitu imunisasi wajib seperti campak dan DPT (terutama pertusis). Vaksin pneumonia seperti Hib dan PCV juga mempunyai daya proteksi tinggi untuk pneumonia. Vaksin PCV diberikan 3 kali pada usia bayi 2, 4, 6 bulan dan diulang di usia 12-15 bulan.


Tak ingin batuk kakak berlanjut parah, saya sudah membawanya kontrol kemarin sore. Dokter menyarankan obat untuk mengencerkan dahak karena tidak terdapat indikasi pneumonia di paru - parunya. Yang pasti, menjaga kebersihan rumah, tempat tidur dan terutama tempat bermain wajib dilakukan. Ditambah menjaga kebersihan diri dan makanan yang diasup anak sangat penting.


Disadur dari harian Investor Daily, 22 November 2016, "Pneumonia, Salah Satu Penyebab Kematian Balita."


No comments:

Post a Comment