Setelah pembagian rapot kemarin Sabtu, rasanya lega bahwa Ceza mampu mengikuti pelajaran di sekolah. Pelajaran yang menggunakan kurikulum yang digadang-gadang bagaikan hantu.. Ternyata, Ceza mampu juga mengikutinya. Ranking buat saya adalah bonus. Karena bukan ranking yang menentukan seorang anak itu pintar. Menjadi yang terhebat di antara temannya pun tak menafikan bahwa dia pun didukung oleh teman-temannya untuk menjadi pintar. Jadi, saya tak memaksa Ceza untuk bisa ranking di sekolah tetapi mampu mengerti dan memahami pelajaran. Sebab, dengan memahami pelajarannya dia akan mudah menjawab semua pertanyaan.
Sebab, kepintaran dan kecerdasan itu bisa dilihat dari banyak tanda. Dari perkembangan motorik kasar, motorik halus, kognitif, emosi, bahasa dan sosial kemandirian. Untuk mengoptimalkan semua kecerdasannya, anak perlu mendapat stimulasi terarah selain nutrisi yang lengkap.
Jangan membiasakan anak bermain pasif, seperti terlalu banyak menonton televisi. Biarkan ia bermain, membaca, menjelajahi dunia di sekelilingnya a k a benda - benda di sekelilingnya. Sebab semakin banyak bergerak, membaca sembari bereksplorasi akan semakin mengasah kecerdasannya.
Tak habis-habisnya
Selain itu juga merangsang kreativitasnya, dengan bermain balok, mewarnai, menggambar atau bermain - main di luar ruangan. Ingat sekali saya,bou mengajarkan Ceza untuk mewarnai huruf dengan warna berbeda dengan latar belakangnya. Saya memang tidak memprotesnya untuk Ceza belajar melihat dulu hasil karyanya. Jika huruf diwarnai merah lalu latar belakangnya merah pula, jelas hurufnya tidak terlihat. Ceza belum mengerti maksud Bou sampai setelah selesai mewarnai, dia tidak bisa membedakan hurufnya. So, dia belajar tidak menggunakan warna yang sama lagi jika besok diberi tugas mewarnai lagi.
Selain stimulasi, yang tak kalah penting adalah sentuhan ibu. Sentuhan yang penuh kasih dari orang tua terbukti bisa mempererat bonding anak dan orangtuanya. Sentuhan ibu membuat anak kita dapat tumbuh lebih percaya diri karena merasa disayang dan dihargai. Saat dewasa, anak akan menjadi pribadi yang mudah bersosialisasi dan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Anak juga menjadi lebih mudah bergaul, bisa berempati, serta sayang dengan hewan peliharaan.
Itulah sebabnya, menciptakan waktu berkualitas antara orangtua dan anak sangatlah penting dilakukan. Sebanyak apa pun urusan kantor atau pekerjaan rumah, sempatkan waktu untuk berkomunikasi dan menyentuh anak secara langsung. Membelai, memeluk, mencium atau menemani sesaat sebelum tidur membuat anak merasa tidak ditinggalkan. Jangan lupa selipkan kata-kata positif yang dapat membangun kesembuhan dan kepercayaan diri mereka.
Sehingga, suatu saat kelak dia menjadi seseorang dia pun akan lakukan seperti yang kita lakukan. Sama hal dengan saat ini kita adalah penerus dari didikan ibu,mamak,umi,mami,bunda apalah sebutannya untuk orang yang telah melahirkan, membesarkan dan tak putus-putusnya mendoakan kita.
Terima kasih Mamak.. Untuk segalanya...