Wednesday, November 19, 2014

Makin akrab karena Olahraga

Anak kecil mana yang tidak suka main air ? Mereka bisa betah berjam - jam di dalam kolam bahkan di kolam kecil kamar mandi pun mereka selalu punya ide untuk bermain.. hhehee... Nah, atas dasar itulah Kakak Ceza sekarang punya jadwal rutin untuk les berenang sekali seminggu setiap hari Sabtu. Dan Mommy pun bertugas untuk menemani kakak selama latihan, hitung - hitung Mommy olahraga renang juga.. Lumayanlah...

Nah, sekarang Mommy mau berbagi ternyata olahraga buat anak kecil itu sangat bermanfaat lho ditambah lagi jika orangtuanya "mendampingi" bukan sekadar menemani ya...

Kebetulan Mommy membaca Suplemen Republika Edisi Selasa, 11 November 2014. Disebutkan bahwa rutin berolahraga bersama keluarga dapat menyehatkan badan seraya membentuk karakter anak. Wuihh.. makin penasaran...

Dengan olahraga bersama keluarga akan menciptakan budaya keluarga, menambah kekompakan ayah, ibu dan anak, semua merasa lebih dekat satu dengan yang lain. Selain itu, seorang psikolog bernama Kasandra Putranto menambahkan bahwa keluarga yang gemar berolahraga cenderung memiliki kepercayaan diri yang tinggi, berjiwa sosial dan berdisiplin.

Jika keluarga belum terbiasa, maka direkomendasikan untuk memulainya secara perlahan - lahan. Memulai dari satu cabang olahraga misalnya berlari pagi bersama di akhir minggu, lalu dilanjut mengenalkan pada olahraga misalnya bermain bulu tangkis, atau berenang. Dari pengalaman anak menjajal, maka anak akan mampu mengenali olahraga yang paling pas dengan minat dan bakatnya.

Yang sulit di jaman sibuk sekarang adalah apakah orangtua bersedia meluangkan waktu untuk terlibat dalam aktivitas fisik anak. Apalagi, yang diharapkan orang tua bukan sekedar mendampingi dengan mengantar anak ke tempat latihan lalu pergi mengurus kesibukan dan kembali lagi menjemput anak. Tetapi, siapkah orangtua meluangkan waktu lalu bersama - sama melakukan lari pagi bersama, bermain bulu tangkis bersama lalu dipenuhi keringat dan mengejar bola bersama? Karena pada saat bersama - sama berolahraga di situlah timbul ikatan keakraban yang lebih erat dan akan menjadi kenangan terindah buat anak. Ditambah lagi, anak pasti bangga saat orangtua melihat sang anak mampu berenang satu lap.

Kegiatan olahraga anak tidak dibatasi oleh usia. Bahkan anak bayi pun dapat dan perlu berolahraga. Ketika bayi berusia dua hingga tiga tahun, jenis olahraga belum terstruktur seperti berlari, berayun - ayun, memanjat dan bermain air. Saat usia anak empat sampai lima tahun, kemampuan motorik anak semakin membaik. Anak mampu diajak menggelindingkan bola besar, menangkap bola, mengendarai sepeda roda tiga, berenang atau senam tanpa diprogram.

Selanjutnya, ketika anak sudah berusia lima sampai enam tahun, tantangan gerak fisik anak bisa ditingkatkan kesulitannya. Olahraga yang cocok adalah latihan keseimbangan, memanjat, berayun, bergelantungan, berguling dan berputar. Kelak, saat anak berusia enam tahun ke atas, ia akan mampu menggabungkan kemampuan motorik dasar meski belum sempurna. 

Anak yang rajin berolahraga akan lebih sehat, cenderung lebih aktif, enerjik, dinamis, mempunyai kepercayaan diri dan inisiatif yang tinggi, sportif dan kreatif. Lewat olahraga, anak mempunyai stamina mental yang kuat. Anak juga belajar aturan main, kerja sama dan rasa percaya.

Anak yang kurang berolahraga akan berprilaku sebaliknya. Sistem kekebalan tubuh, semangat dan kepercayaan dirinya akan menurun. Anak juga akan lebih cepat merasa lelah. Anak yang gemar berolahraga akan terhindar dari hal negatif seperti narkoba, pornografi, tindak kejahatan dan prilaku berunsur kekerasan. Psikolog Kasandra lagi - lagi menambahkan bahwa hal terpenting dari berolahraga adalah anak belajar untuk tidak mengambil sesuatu yang bukan haknya.

Lantas, tunggu apa lagi Moms and Dad, ayo dorong anak yang misal sudah terlihat mempunyai hobi menendang bola untuk lebih serius berlatih. Memasukkan anak ke dalam sebuah klub di tingkat kecamatan bisa menjadi pilihan, tidak perlu langsung tingkat nasional. Kalau kata pelatih renang Ceza, "buat uji mental dulu" Karena selain anak belajar disiplin dan manajemen waktu yang baik dalam mengatur jadwal latihannya juga sebagai alat pembentukan prilaku anak kelak.
Olahraga Panjatan di sebuah Cafe di Bandung


*disadur dari Suplemen Republika, Selasa, 11 November 2014.

No comments:

Post a Comment