Seorang ibu bekerja perlu sekali membangun kebersamaan keluarga ditengah waktunya yang terbatas. Melanjutkan pembahasan Ibu bekerja edisi Selasa, berikut ini akan dibahas beberapa tips yang mungkin dapat memudahkan ibu bekerja untuk menjalankan peran gandanya.
- Kualitas komunikasi
Kenali tipe kepribadian anak agar pembicaraan bisa lebih lancar. Anak yang introver cenderung tak mudah untuk bercerita. Hindari melayangkan pertanyaan yang bersifat interogatif. Pancing anak dengan menanyakan perasaannya terlebih dahulu sebelum beralih ke pertanyaan yang bersifat kognisi. Psikolog Efnie Indrianie menyarankan," Berhati-hatilah menelepon untuk menanyakan soal pelajaran karena beban kurikulum yang berat menghadirkan tekanan tersendiri buat anak."
- Nada bicara
Gunakan nada rendah saat membuka pembicaraan lalu naikkan nada suara begitu anak mulai menyahut dengan semangat. Manfaatkan kemudahan teknologi komunikasi dengan berinteraksi dengan anak di sela - sela waktu istirahat kantor. Ibu bisa menelepon buah hatinya pada jam makan siang dan jeda waktu menjelang petang. Usahakan untuk mempertahankan kualitas komunikasi.
- Penilaian dari si kecil
Anak bisa merasakan ketulusan perhatian orang tuanya. Kendati waktu ayah dan bunda terbatas untuk bermain dengannya, sesebentar apa pun momen yang didedikasikan untuknya akan terasa berarti bagi anak. Hadirlah secara fisik dan emosi berinteraksi dengan buah hati agar terjalin chemistry antar orang tua dan anak. Lagi pula, ibu tentu juga membutuhkan kebersamaan dengan keluarganya, bukan?
- Kematangan mental
Sebagai ibu bekerja, ibu harus berusaha menerima kondisi waktunya untuk aktivitas yang sifatnya personal akan menjadi terbatas.Waktu yang tersisa dari padatnya jam kerja mesti diprioritaskan untuk membangun kehangatan keluarga. Selain itu, dibutuhkan kematangan mental agar ibu bisa mendedikasikan dirinya bagi keluarga.
- Rasa bersalah
Perasaan bersalah dapat menyergap ibu bekerja kapan saja. Akui perasaan tersebut untuk menurunkan tingkat stres. Berdialog dengan diri sendiri dapat membantu menenteramkan hati. Cobalah mengingat kembali motivasi bekerja. Selagi anak aman dalam penjagaan orang terpercaya, ibu dapat bekerja dengan tenang. Ketika rasa bersalah datang, pertahankan aturan keluarga yang telah disepakati. Psikolog Efine mengingatkan bahwa jangan sampai rasa itu memicu ibu melonggarkan penegakan disiplin dengan meloloskan segala keinginan anak.
- Sentuhan ibu
Ketika anak tampak tak tahu peran dan tanggung jawab yang harus dijalankannya dalam keluarga, ibu harus segera mengintervensi dengan sentuhan kasihnya. Demikian pula, kalau tingkah anak bertentangan dengan tata nilai yang dianut keluarga. Andaikan pola relasi di dalam keluarga terasa tak ada lagi kehangatan, ibu pun mesti cepat mengambil perannya. Mengapa harus ibu? Efnie menegaskan, sebab Sosok Ibulah yang berfungsi mengatur dan hubungan emosional ibu dengan anggota keluarga lebih dekat ketimbang sosok ayah.
Disadur dari Suplemen Republika, Selasa, 9 Desember 2014. "Mulus Menjalankan Peran Ganda"
No comments:
Post a Comment