Thursday, September 10, 2015

Ingin memeluk Bapak

Setelah mendengar pengalaman Bapak tadi pagi, rasanya saya ingin terbang segera ke Medan. Rasanya ingin memeluk Bapak agar dia lebih tenang lagi, walaupun tadi Bapak mengaku sudah ikhlas. Tapi, tetap saja... masih kurang rasanya kalau tidak melihat raut muka Bapak.

Saat ini aku sedang mencoba mereka-reka raut muka Bapak yang berusaha tenang tapi mungkin hatinya gundah gulana sebab ditipu oleh penjahat. Sudah puas rasanya setelah aku menulis surat di Suara Pembaca.


Sudah puas rasanya sembari mendoakan agar sang penjahat tidak akan bahagia dan selamat dengan uang hasil curiannya. Rasanya ingin melempar orang itu... Lalu mencincangnya seperti akan membuat sayur cah kangkung.. eeerrr....

Tapi, ah... sudahlah yaa... Ikhlaskan ajala..
Yang penting Bapak tetap sehat dan walafiat sampai adekku Beni menikah di akhir Oktober ini..

Sehat-sehat ya pung...


No comments:

Post a Comment